Rabu, 27 April 2011

Jaringan dengan sistem gerak





TUGAS BIOLOGI DASAR II



D
I
S
U
S
U
N

OLEH:



                        NAMA                       :FEBRIAN F. PATTINAMA
                        NIM                           :2010 – 76 – 004
                        JURUSAN                 :BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2011






JARINGAN HEWAN
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ.
Jaringan pada hewan terbagi 4;
  1. Jaringan epitel
  2. Jaringan ikat
  3. Jaringan otot
  4. Jaringan saraf.


1.JARINGAN EPITEL



Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi dan membatasi tubuh dan lingkungannya, baik disebelah luar maupun dalam. Jaringan epitel berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm.
Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epithelium, Yang membatasi rongga dalam tubuh disebut mesotelium, sedangkan yang membatasi organ disebut endotelium.

FUNGSI JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel secara umum memiliki beberapa fungsi sebagai berikut,
1. Sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya
2. Sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari
jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang
mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat
yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine. Kelenjar sekresi jika zat yang
dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila
zat yang dikeluarkan (hormone) langsung ke dalam darah.
3. Sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium.
Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra.
4. Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh
dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan
nefron ginjal.

JENIS-JENIS JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel)
dan epite kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).
1. Epitel simpleks
- Epitel pipih selapis.
Ciri-cirinya, sitoplasma jernih, inti sel bulat terletak di tengah. Epitel ini terletak di pleura,
alveolus paru-paru, kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan limfa,
ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar.
Adapun fungsi epitel ini antara lain;
a. Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium)
b. Tempat difusi zat
c. Tempat infiltrasi zat
d. Tempat osmosis zat

- Epitel kubus selapis

Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Inti sel bulat besar di tengah. Terletak di kelenjar keringat dan kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovary, dan saluran nefron ginjal.
Adapun fungsinya,
a. Lapisan pelindung atau proteksi
b. Tempat penyerapan zat (absorbsi)
c. Penghasil mucus (lendir) / sekresi

- Epitel silindris selapis
Epitel ini memiliki bentuk silinder (tabung), sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Epitel ini memiliki nucleus berbentuk bulat terletak di dekat dasar. Terdapat pada dinding dalam
lambung, usus, kandung kencing, kantong empedu, saluran rahim, rahim, saluran pernafasan
bagian atas, saluran pencernaan.
Adapun fungsinya,
a. Lapisan pelindung (proteksi)
b. tempat penyerapan zat ( absorbsi)
c. Tempat difusi dan absorbsi zat
d. Melicinkan.

- Epitel silindris selapis bersilia
Epitel ini berbentuk seperti epitel silindris berlapis, hanya saja memiliki bulu-bulu getar atau
silia. Epitel ini dapat ditemukan di dinding dalam rongga hidung, saluran trakea, bronkus, dandinding dalam saluran oviduct.Adapun fungsinya,
a. Penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk
b. Dengan getaran silia menghalau benda asing yang masuk/ atau melekat pada mucus

- Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)
Epitel ini terdiri atas sel-sel epitelium batang yang berekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitelium berlapis. Terletak pada rongga hidung dan trakea.Adapun fungsinya,
a. proteksi
b. sekresi
c. Gerakan zat melalui permukaan
2. Epitel kompleks
Epitel kompleks tersusun oleh beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu
membelah diri untuk mengganti sel-sel permukan yang rusak, disebut lapisan germinativa.
Beberapa jaringan yang termasuk epitel kompleks adalah,
- Epitel pipih berlapis
Letaknya pada kulit (dengan zat tanduk), epidermis, rongga mulut, esophagus, laring, vagina,
saluran anus, rongga hidung. Berfungsi sebagai,
a. Lapisan pelindung terhadap pengaruh luar
b. Lapisan pelindung saluran dalam
c. Penghasil mucus

- Epitel kubus berlapis
Terletak di kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium di masa pertumbuhan, buah zakar.
Fungsinya,
a. lapisan pelindung
b. penghasil mucus


- Epitel silindris berlapis
Terletak pada lapisan konjunctiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) misalnya pada
bagia mata yang berwarna putih, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, uretra.
Berfungsi sebagai,
a. proteksi
b. Penghasil mucus
c.membantu  Gerakan zat melewati permukaan
d. Saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu.

- Epitel transisional
Terletak pada kandung kencing, ureter, pelvis ginjal. Berfungsi menahan regangan dan tekanan,

- Epitel kelenjar eksokrin
Terletak pada kelenjar minyak, kelenjar keringat,berfungsi menghasilkan
Mucus, membantu metabolisme dan komunikasi(feromon).
- Epitel kelenjar endokrin
Terletak pada otak, daerah leher, anak ginjal, pankreas, kelamin. Berfungsi menghasilkan hormon.
Bentuk korelasi jaringan epitel dengan struktur dan pergerakan
Sebagai jaringan dasar,jaringan epitel memiliki fungsi penting bagi pembentukan struktur dan pergerakan,yaitu sebagai pelindung permukaan tubuh (kulit),membatasi rongga tubuh,juga dalam pengangkutanzat-zay antar jaringan.

  • Sebagai pelindung

Sebagai pelindung,jaringan epitel memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup organisme.Tanpa jaringan pelindung,jaringan lain yang cenderung lunak akan rusak dan mati,otomatis tidak ada pergerakan bahkan kehidupan.Selain itu,struktur tubuh suatu organism akan tidak teratur apabila tidak ada jaringan epitel.

  • Sebagai pengangkut dan penyerap zat-zat antarjaringan

Sistem pergerakan dalam tubuh berhubungan erat dengan transportasi zat-zat makanan(nutrisi).Nutrisi sangat dibutuhkan sebagai sumber energi.
Tanpa energy,tidak akan pernah ada pergerakan.







2.JARINGAN IKAT
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh.Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari
mesoderm(lapisan tengah embrio). Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi, membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun system sirkulasi. Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.

Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel_sel penyusun jaringan ikat.
                                                          

  • Matriks
Adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebut berfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler.
ü  Serat kolagen

Berwarna putih,Memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya renggang yang tinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini terdapat pada tendon tulang dan kulit.
ü  Serat elastin
Memiliki sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari mokopolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh gliko protein yang disebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah, legamen dan selaput tulang rawan laring.

ü  Serat retikuler
Memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis dari serat kolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein. Serat ini berfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainya. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
Bahan dasar jaringan ikat
Bahan dasar dari jaringan ikat merupakan bahan yang homogen setengah cair.Bahan dasar ini terdiri dari asam mukupolisakarida yang komponen utamanya adalah asam hialuronat yang berfungsi sebagai pengikat air,pelumas dan peredam benturan.selain okitu mukopolisakarida yang mengandung sulfat(kondroitin sulfat) akan mempengaruhi tingkat kelenturan matriks.
Sel-sel jaringan ikat
Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sel. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringan ikat adalah sebagai berikut.
  • Fibrolas
                Adalah sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan           protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibrolas yang      membentuk matriks.
  • Sel lemak
                Adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan ikat disebut jaringan lemak, jika terdapat sel lemak yang melimpah. Sel lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel lemak menyerupai fibrolas.
  • Sel plasma
                 Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah dibawah membrane epitel yang basah, misalnya pada saluran pencernaan dan pernapasan. Sel-sel ini memproduksi antibody yang khas untuk antigen (protein asing).



  • Makrofag
                Adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel makrofag ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati dan bakteri. Makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel terdapat didekat pembuluh darah.
·         Sel tiang
                                Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamine. Heparin adalah suatu antikoagulan dari polisakarida. Sedangkan histamine adalah suatu zat yang              dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.   Heparin berfungsi dalam pembekuan darah  
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong.  Sehingga Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:
1.Jaringan Ikat Longgar
   
             Jaringan ikat longgar memiliki ciri sebagian besar terdiri dari matriks yang mengandung serat-serat kolagen, retikuler, dan elastin.  Jaringan ini terdiri dari beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat longgar berfungsi membungkus (menyokong) organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian jaringan lain. Jaringan ini terdapat dimesentriu m (selaput perut tempat menautkan organ-organ dalam rongga perut), di bawah epitel mukosa saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf, dan lapisan subkutan kulit.

2. Jaringan Ikat Padat

              Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen. Diantara serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblas. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh yang lain.
Jaringan ikat padat terdiri dari dua jenis, yaitu :

Pertama, jaringan ikat padat teratur yang terdapat pada ligament dan tendon.Tendon adalah jaringan yang menghubungkan antara otot dengan tulang, sedangkan ligament adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang.
Kedua, jaringan ikat padat tidak teratur yang terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit.





Bentuk korelasi jaringan ikat dengan struktur dan pergerakan.

Fungsi dari jaringan ikat sangat berkolerasi dengaqn pergerakan dan struktur.Dilihat dari fungsinya yaitu;
  • Sebagai penyokong dan memperkuat jaringan lain.
  • Melindungi organ tubuh
  • Membentuk struktur tubuh
  • dll
selain itu,sel-sel penyusun jaringan ikat misalnya matriks memiliki fungsi sebagai tempat melekat otot dan tulang juga berbagai jenis serat yang,mememiliki fungsi sebagai jaringan dasar otot dan tulang.
Karna berfungsi juga sebagai penyokong maka jaringan ikat mengambil peranan penting dalam pembentukan struktur tubuh dan melindungi organ-organ penting dalam tubuh.
Misalnya;
ü  fungsi jaringan ikat longgar yaitu untuk membungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan dengan jaringan lain(mesentrium)
ü  jaringan ikat padat,karna sifatnya yang tidak elastic jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antar organ dalam tubuh.

Keberadaan jaringan ikat juga juga memiliki pengaruh besar bagi sistem rangka sebagai alat gerak pasif yaitu;
ü  tendon
    yaitu jaringan ikat yang berfungsi dalam pergerakan karna sebagai penghubung tulang sebagai al;at gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
ü  Ligament
    Yaitu jaringan ikat yang berfungsi dalam pergerakan karna sebagai penghubung antar tulang dan tulang(persendian).











3.JARINGAN OTOT

Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan berkonduksi (menghantarkan impuls). Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang bejalan menurut panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot, miofibril terdiri atas lempeng-lelmpeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya bersesuaian, demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas protein-protein kontraktil yaitu aktin dan miosin.
                Pada dasarnya jaringan otot terdiri atas sel-sel otot yang sering disebut serabut-serabut otot. Jaringan otot pada dasarnya juga mengandung jaringan ikat yang biasanya menyelubungi otot. Berdasarkan siifat morfologis dan fungsinal,jaringan otot terbagi tiga;

Otot Rangka

Otot rangka disebut juga otot skelet (skeletal muscle tissue), otot lurik
(striated muscle tissue) atau otot yang kerjanya di bawah kemauan sadar (voluntary
muscle tissue).
Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel silindrik sangat panjang (sampai 4 cm) dan setiap sel atau serabut mengandung banyak inti. Diameter serabut otot rangka berkisar 10 – 100µm. inti yang banyak
disebabkan oleh fusi mioblas (muscle stem cell) yang berinti tunggal. Inti terletak pada bagian perifer, di bawah membran sel.
Massa serabut otot rangka tersusun dalam berkas-berkas teratur yang dikelilingi oleh suatu sarung eksternal jaringan. Peyambung padat yang disebut epimisium. Dari epimisium terbentuk septum tipis jaringan penyambung yang berjalan ke dalam dan mengelilingi berkas-berkas serabut di dalam suatu otot. Septum tersebut dinamakan perimisium. Berkas serabut yang dibungkus oleh perimisium disebut fasikulus. Setiap serabut otot dikelilingi oleh suatu lapisan
jaringan penyambung longgar.
                                Gambar Struktur otot rangka
Endomisium, perimisium dan epimisium merupakan jaringan penyambung sejati yang mengandung campuran serabut kolagen, serabut elastik, fibroblas dan pembuluh darah. Peranan jaringan penyambung pada otot rangka adalah :
- Mempersatukan serabut-serabut otot dan memungkinkan sejumlah gerakan bebas
diantaranya.
- Mengekatkan jaringan jaringan otot ke struktur-struktur yang berhubungan
dengannya.
- Sebagai trundeser mekanik untuk kekuatan yang dibangkitkan oleh kontraksi serabut
otot.
- Tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf.
Otot rangka mendapat persarafan melalui saraf craniospinal. Masing-masing serabut saraf bercabang-cabang menuju ke serabut otot, dan cabang-cabang ini mengadakan kontak dengan serabut otot. Tempat kontak tersebut dinamakan lempeng  akhir motoris. Satu serabut saraf dan beberapa serabut otot membentuk suatu motor.

                                Gambar 3. Lempeng akhir motoris

Otot Polos
Otot polos terdiri atas sel-sel yang berbentuk kumparan panjang (30 – 200
µm) pada ujung penampang melintang, setiap sel otot polos memiliki sebuah inti yang terletak di tengah. Di dalam berkas otot polos, sel-sel fusiformis saling menutupi. Berkas-berkas tersebut tersusun menjadi beberapa lapisan. Di dalam berkas tersebut sel-sel dibungkus oleh endomisium padat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen. Fasikulus dibungkus oleh jaringan penyambung yang disebut perimesium, dan berkas otot polos dibungkus oleh epimisium yang memisahkan berkas otot yang lebih besar.
Sel otot polos dapat terbesar di dalam jaringan penyambung pada organ tertentu misalnya prostat, dan fesikula seminalis. Mereka dapat berkelompok untuk membentuk berkas otot yang kecil misalnya untuk membentuk berkas otot yang kecil misalnya muskulus erector pili di dalam kulit atau menjadi jaringan yang menonjol dari suatu organ misalnya uterus. Otot polos memiliki panjang yang bervariasi.Pada otot polos dapat dibedakan atas tiga jenis filamen, ayitu (i) filamen tebal yang kaya myosin dan bersifat labil (ii) filamen tipis yang kaya akin dan sifatnya stabil dan (iii) filamen intermediat. Pada filamen aktin, juga terdapat protein pengatur tropomiosin, namun tidak terapat kompleks troponin. Filamen intermediet mengandungdesmin pada otot polos vaskuler dansinemin pad otot polos dan non vaskuler dan vaskuler.


 Otot Jantung
Sel otot jantung tidak bersatu menjadi sel sinsitium seperti otot rangka, tetapi membentuk sesuatu hubungan kompleks diantara juluran-julurannya yang melebar. Kesan ini merupakan kesan apabila otot jantung diamati dengan mikroskop cahaya. Pengamatan dengan mikroskop electron menunjukkan bahwa serabut-serabut otot jantung berdiri sendiri. Tidak bercabang dan pada ujung serabut otot dihubungkan dengan serabut otot lainnya melalui pertautan sel. Celah-celah sempit yang terdapat diantara serabut-serabut otot mengandung endomisium yang membawa pembuluh darah dan pembuluh limfe ke dekat serabut otot.








Bentuk korelasi jaringan otot dengan struktur dan pergerakan.
Bentuk korelasi jaringan otot dengan struktur dan pergerakan dapat dilihat dari;
  • FISIOLOGI OTOT              
1. Pergerakan : Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur : Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
terhadap bgaya gravitasi.
3. Produksi panas : Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu normal tubuh.

·         JENIS DAN PERGERAKAN OTOT.
Otot antagonis
Terdapat dua tau lebih yang tujuan kerja ototnya berlawanan. JIka otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi sehingga otot terangkat.contoh dari otot antagonis adalah otot bisep dan otot trisep. Otot bisep merupakan otot yang memiliki dua ujung(tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Sedangkan otot trisep merupakan otot yang merupakan memilki tiga ujung(tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkut lengan bawah , otot bisep berkontraksi dan otot trisep berkontraksi. Untuk menrunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Otot sinergis
Terdapat dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot-otot itu berkontraksi bersama menjadi akurat. Contoh Gerak Sinergis ialah jika kita minum segelas air, otot bisep pada lengan akan menjadi penggerak utama untuk memfleksi lengan bawah. Pada saat yang sama, otot-otot bahu akan menjaga persendian tetap stabil sehingga air akan masuk ke mulut kita. Otot bahu dianggap bekerja sinergis karena kontribusinya membuat gerakan lebih efektif.
·         TAHAP – TAHAP KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT
Jenis-jenis pergerakan pada jaringan otot dan hubunganya dengan sistem gerak.
1. Tahap-tahap kontraksi otot rangka
a. Pelepasan muatan oleh neuron motorik
b. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorik
c. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinik
d. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-plate
e. Pembentukan potensial end-plate
f. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut otot
g. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus T
h. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamen tipis
i. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat pengikatan miosin di molekul aktin
j. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran filamen tipis pada filamen tebal, sehingga menghasilkan gerakan

2. Tahap-tahap relaksasi otot rangka
a. Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma
b. Pelepasan Ca2+ dari troponin
c. Penghentian interaksi antara aktin dan miosin


4.JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
3 macam sel saraf

1.Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.

2.Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.

3.Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel Saraf
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
SEL SARAF
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson.
Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma . Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

  • Sel saraf sensori  
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak(ensefalon ) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

  • Sel saraf motori  
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.

  • Sel saraf intermediet  
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor
dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di
dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor
sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
               
Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan
sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui
serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif
terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya
pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini
(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per
detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh
impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial
istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000
detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh
mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang(threshold ) tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya
di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi
yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu
tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di  dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada
tonjolan sinapsis disebut neuronpra- sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel
berikutnya yang membentuk sinapsis disebutpost -sinapsis. Bila impuls sampai pada
ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmi tter berupa asetilkolin.

Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem
saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin
kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang
terdapat pada membranpost- sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor
menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan
tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh
membranpost- sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor
dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan
membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot.
Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Bentuk korelasi jaringan saraf dengan struktur dan pergerakan

MEKANISME GERAK
Jaringan saraf memiliki peranan penting bagi adanya suatu gerakan,
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar