Rabu, 27 April 2011

Korelasi jaringan dengan sistem gerak

TUGAS BIOLOGI DASAR II
Rounded Rectangle: Fungsi jaringan hewan yang struktur dan pergerakan 




                                                                             D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

            NAMA                         :PIETER F. RUPUDARA
            NIM                             : 2010-76-014
            JURUSAN        : BIOLOGI       

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2011

JARINGAN

Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan dasar hewan terklasifikasi menjadi empat, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan Saraf.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epithelium  adalah jaringan yang melapisi permukaan suatu organ, misalnya melapisi permukaan luar tubuh (kulit), organ dan rongga dalam tubuh (saluran pencernaan). Bagian luar jaringan epithelium terpapar ke udara atau cairan, sementara bagian dalamnya bertumpu pada membrana basalis.
Fungsi jaringan epitel:
·         Absorbsi, misalnya pada usus yang menyerap sari – sari makanan.
·         Sekresi, contohnya testis yang mengsekresikan sperma.
·         Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat.
·         Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.
·         Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya.
·         Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar.
·         Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan.
·         Alat gerak,selaput katak pada kulit kaki membantu pergerakan.
·         Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat bila kepanasan.

MACAM – MACAM JARINGAN EPITEL:

1.Epitel pipih selapis
Lokasi: peritorium yang membatasi rongga tubuh, endothelium pada permukaan dalam darah dan jantung, alveolus paru – paru, dinding luar kapsula Bowman di ginjal, selaput gendangtelinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: difusi dan filtrasi.

2.Epitelium pipih berlapis banyak

Lokasi: kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium,permukaan dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: sekresi dan absorbsi.


3.Epitelium kubus berlapis banyak.
Lokasi: saluran kelenjar keringat, keringat minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis.
Fungsi: sekresi.

4.Epitel silindris selapis
Lokasi: bermikrofili: usus (menyusun jonjot – jonjot usus), Bersilia:rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia: lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya.
Fungsi: proteksi,sekresi,dan absorbsi.


5. .Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: laring (sel – selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.
Fungsi: proteksi,sekresi,dan absorbsi




6. Epitel silindris berlapis banyak semu
Lokasi: sel – sel bersilia: duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernapasan, tuba eustakhius, sedangkan yang terdapat pada uretra laki- laki sel – selnya tidak bersilia.
Fungsi: peoteksi, sekresi,dan pergerakan zat.
7.Epitelium transisional
Lokasi: kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.Fungsi: proteksi terhadap perubahan bentuk organ.

JARINGAN IKAT
            Jaringan ikat adalah jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.Jaringan ikat terdiri atas tiga unsure utama, yaitu matriks ekstraseluler, sel – sel penyokong dan serabut protein.Serabut proteinnya (fibra) terdiri atas serat kologen, serat elastik, dan serat retikuler.
            Serat kologen adalah protein yang paling berlimpah pada hewan.Serat kologen bersifat elastic dan berfungsi untuk menjaga setiap organ melekat di tempatnya.Serat elastik terdiri dari untaian protein elastinyang bersifat seperti karet, serat ini dapat memulihkan organ kembali ke bentuk semula.Serat retikuler adalah kolagen yang tipis dan bercabang, berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lainnya.
Fungsi jaringan ikat:
·         Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
·         Membungkus organ
·         Mengisi rongga di antara organ
·         Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
·         Mengangkut sisa – sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
·         Menghasilkan kekebalan
            Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, dan jaringan tulang sejati, dan darah.
1.Jaringan ikat longgar
            Jaringan ikat longgar paling banyak terdapat dalam tubuh, jaringan ini berfungsi mengikatkan epithelium dengan jaringan dibawahnya dan berfungsi menjaga agar organ tetap berada pada tempatnya. Serat jaringan ini tertenun longgar, dan di antara serat-seratnya terdapat sel-sel fibroblast yang berfungsi mensekresikan protein serat ekstraseluler, sel-sel makrofag yang berfungsi sebagai sistem pertahan tubuh, sel-sel lemak yang membentuk jaringan adiposa, sel-sel pingmen dan sel-sen mesenkim.

2. Jaringan ikat padat
 
        Jaringan ikat padat adalah jaringan yang banyak mengadung serabut berkolagen yang tersusun dalam berkas paralel. Contohnya tendon yang berfungsi melekatkan otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.
3. Jaringan tulang rawan (cartilago)
       
        Jaringan tulang rawan terdiri dari serat berkolagen dan matriks mirip karet yang tersusun dari bahan kondroitin sulfat. Kondroitin sulfat dan serabut kolagennya disekresikan oleh kondosit, yaitu set yang terdapat pada lakuna (rongga) pada tulang rawan. Kombinasi kolagen dan kondroitin sulfat membuat tulang rawan menjadi jaringan yang kuat tetapi fleksible. Jaringan tulang rawan yang terletak pada  hidung dan telinga disebut kartilago elastis, pada cincin-cincin trakea disebut kartilago hyaline dan pada lempengan antarvertebra disebut cartilage fibrosa. Jaringan tulang rawan dibungkus oleh selaput fibrosa yang disebut perikondrium. Contohnya ikan hiu yang rangkanya terbuat dari tulang rawan. Pada masa embrionik, sebagian vertebrata juga berkerangka tulang rawan yang kemudian berganti menjadi tulang sejati.




4. Jaringan tulang sejati
        Jaringan tulang sejati adalah kerangka yang menyokong tubuh, dan merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Sel-sel pembentuk tulang, yaitu osteoblast mensekresikan matriks kolagen dan ion kalsium, magnesium dan fosfat. Deposit mineral ini membuat tulang sejati menjadi keras. Struktur tulang terdiri atas system haversi. Sistem haversi terdiri canalis haversi (saluran longitudinal ditengah-tengah, mengandung pembuluh darah), lamella konsentris (terdiri dari matriks bermineral yang berlapis mengelilingi canalis haversi), lacuna (rongga-rongga pada lamella konsentris), osteosit (sel tulang yang terletak di lacuna) dan canaliculus (saluran yang menghubungkan antarlakuna).  Jaringan tulang dibungkus oleh serabut fibrosa yang disebut periosteum
5. Jaringan darah
        Jaringan darah adalah jaringat pengangkut pada tubuh, terdiri dari matriks ekstraseluler yaitu plasma darah dan komponen tersuspensi yaitu sel-sel darah. Walaupun berbeda dengan jaringan ikat umumnya darah dimasukkan pada kategori ini karena memenuhi syarat jaringan ikat, yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang luas.  Sel-sel darah terdiri dari eritrosit, leokosit dan platelet.



JARINGAN OTOT
        Jaringan otot terdiri atas otot rangka,otot polos, dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak.Jaringan otot rangka terdiri atas sel – sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang seling.Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang.Sel otot rangks mempunyai banyak inti.sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita.
        Sel otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya di usus dan pembuluh darah.Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang.Sel otot polos berbentuk gelendong dan berinti satu.Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita.Otot jantung memiliki sel – sel yangmemiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik,tapi bekerja di luar kehendak kita.
        Jaringan otot terdiri dari serabut otot yang dapat berkontraksi saat dirangsang impuls saraf. Serabut otot adalah mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.
Otot lurik atau otot rangka melekat pada periosteum tulang melalui tendon, berfungsi untuk pergerakan sadar (volunter). Disebut otot lurik karena pengaturan filamennya yang tumpang-tindih sehingga memberi kenampakan terang-gelap (lurik) dibawah mikroskop.

Otot jantung adalah otot yang membentuk dinding kontraktil jantung. Otot jantung tampak lurik seperti otot rangka, namun bercabang-cabang dan dihubungkan oleh cakram interkalar yang berfungsi menyampaikan sinyal impuls yang memacu denyut jantung. Otot jantung memiliki kontaksi yang teratur dan bekerja secara tidak sadar (involunter).
Otot polos dinamakan demikian karena tidak memiliki kenampakan lurik. Otot ini ditemukan pada dinding saluran pencernaan, arteri, kandung kemih dan organ internal lainnya (visceral). Sel-selnya berbentuk gelondong dan berinti ditengah. Otot ini bekerja lambat dan secara tidak sadar (involunter)


JARINGAN SARAF
            Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi menerima dan memberi  stimulus/rangsangan pada bagian-bagian tubuh. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Neuron merupakn unit struktural dan fungsional system saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus sitoplasmatis dan selubung saraf. Processus sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan neurit (akson). Dendit bercabang-cabang dan berfungsi menerima impuls dari neuron lain serta menghantarkannya ke badan sel. Akson merupakan processus yang tunggal, tidak bercabang kecuali pada ujung akhirnya, disebut telodendron. Akson berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke dendrit sel saraf lain atau ke efektor.
Terjadinya gerak refleks dan gerak biasa
            Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
            Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
            Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang, misalnya refleks pada lutut.
        Pada hewan jaringan-jaringan yang berbeda diorganisasikan membentuk organ. Kulit hewan vertebrata tersusun oelh beberapa lapisan; Lambung vertebrata terdiri atas empat lapisan jaringan utama. Epitelium yang tebal melapisi lumen dan mensekresi mukus dan getah pencernaan ke dalam lumen, lapisan luarnya ada otot polos.
Banyak organ vertebrata melekat pada lembaran jaringan ikat (mesenterium) dalam raongga tubuh. Mamalia memiliki rongga toraks temapt paru-paru dan jantung, yang dipisahkan dari rongga yang berada lebih bawah, rongga abdomen, oleh suatu lembaran otot (diafragma).






KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan di atas,maka dapat disimpulkan beberapa hal,yaitu:
1.Jaringan berperan penting dalam pembentukan struktur atau bentuk tubuh suatu         organisme, contohnya : jaringan ikat dan jaringan epithelium bekerja sama membentuk tulang dan organ – organ penting lainnya yang membentuk struktur tubuh suatu organisme.
2.Jaringan juga berperan dalam proses terjadinya gerak.
3.Jaringan juga berfungsi untuk  melindungi suatu organ dan menyeleksi materi yang masuk (proteksi), mengikat dan menyokong jaringan lain, melakukan gerak, menerima dan memberi  stimulus/rangsangan pada bagian-bagian tubuh.
        Jadi pada intinya,Jaringan – jaringan yang berbeda dapat bekerja sama satu dengan yang lain untuk suatu fungsi fisiologi yang sama, sehingga membentuk organ. Suatu tingkat organisasi yang lebih tinggi dari organ adalah sistem organ, melaksanakan fungsi utama tubuh sebagian besar hewan.
Masing-masing sistem organ terdiri atas beberapa organ dan memiliki fungsi spesifik, tetapi upaya semua sistem harus dikoordinasi supaya hewan tetap dapat bertahan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar